Rabu, 23 Desember 2009

KISAH & PERISTIWA DI HARI 'ASYURO'

Syaikh al_Yafi'i menceritakan, di sebuah daerah bernama Royya yang terletak di kawasan Iraq, ada seorang Qodli (penguasa) yang kaya raya.

Dipagi hari yang cerah bertepatan dengan hari 'Asyuro' datang seorang laki-laki miskin yang menjadi tulang punggung dari keluarga yang banyak dan miskin. Kedatangannya bermaksud meminta sedekah beberapa potong roti, beberapa iris daging, dan beberapa keping dirham dari sang Qodli. kemudian Qodli bersedia menyanggupi permintaanya saat waktu dhuhur tiba, dan laki-laki miskin itu pulang kerumah dengan segenggam harapan untuk dapat makan di sore hari.

Saat waktu dhuhur, dia kembali menemui Qodli, namun qodli kelmbali menunda sampai tiba waktu 'Ashar. Saat waktu 'Ashar sudah tiba, ternyata harapannya kosong dan keinginannya lenyap ditelan kecewa, ternyata Qodli ingkar janji dan tak jadi memberi. Dengan hati hancur, setumpuk kekecewaan dan kegundahan di dalam hati, dia pulang ke rumah.

Ditengah perjalanan dia melihat seorang Nashroni (non Muslim) sedang berada di depan pintu rumahnya. dengan terpaks dia meminta pada nashroni itu, "Wahai tuan, dengan kemulian hari ini, berilah saya sesuatu". Kemudian Nashroni itu berkata, "Ada kemulian pa di hari ini?" Lalu laki-laki miskin itu menuturkan sebagian sifat dan keistimewaannya hari 'Asyuro'.

Mendengan keistimewaan hari 'Asyuro' kemudia Nashroni itu berkata, "Saya bersumpah demi kemuliaan hari ini, sebutlah apa yang engkau perlukan". Selanjutnya laki-laki miskin itu menyebutkan yang ia butuhkan pada hari itu. Kemudia diberinya barang-barang yang diperlukanya, bahkan lebih dari yang dia sebutkan.

Ketika hari berganti malam, dalam tidur sang Qodli bermimpi, diperlihatkan istana yang sangat megah dan indah. Emas, perak dan mutiara merah melapisi istana tersebut. Dalam mimpi dia bertanya, "Untuk siapa istana yang megah dan indah ini ?". Lalu ada suara yang menjawab, "Sesungguhnya istana itu untukmu, andaikan kau mengabulkan permintaan dari orang miskin yang datang padamu di hari 'Asyuro'. Akan tetapi karena kamu menolaknya, maka istana itu menjadi hak dari seorang Nashroni yang telah memberi sedekah pada laki-laki miskin itu."

Seketika itu juga sang Qodli terbangun dari mimpinya, dia ketakutan dan menyesal yang teramat sangat. Di pagi buta dia segra menemui Nashroni, untuk menukar apa yang telah diberikannya pada laki-laki miskin, dengan nilai yang berlipat ganda. Namun mendengar cerita Qodli dalam mimpinya, tentang balasan dari Allah atas apa yang telah ia beriakan di hari 'Asyuro', maka orang Nashroni tersebut menolak mentah-mentah tawaran harta berlimpah dari Qodli. Bahkan Nashroni tersebut berikrar mengucapkan dua kalimat syahadat. Jadialah dia seorang muslim. dan tinggalah sang Qodli dalam penyesalan atas kebakhilannya.

Wallahu A'lam bis-Showab....

Tidak ada komentar: